Wabah Covid-19 menyisakan berbagai macam cerita. Salah satunya datang dari Yichang, Provinsi Hubei, China. Dilansir dari asiaone.com (15/05), Ke Enya, seorang gadis berusia tujuh tahun tengah meringkuk dibawah meja dagangan ayahnya. Terakhir diketahui bahwa Ke Enya sedang mengikuti kelas online sekolahnya.
Seperti kita tahu, bahwa imbas pandemik Covid-19 membuat sejumlah negara memberlakukan lockdown dengan tujuan mengurangi penyebaran virus ini agar tak semakin meluas, sehingga aktifitas tidak berjalan normal seperti biasanya. Salah satunya adalah sekolah-sekolah di China yang menerapakan kelas belajar online.
Zhao Weiwei dan suaminya kebingungan karena tak dapat menemani putri kecilnya tersebut mengikuti kelas online di rumah, sementara mereka harus tetap membuka kios miliknya yang telah dirintis sejak 2007 lalu itu.
Tak kehabisan akal, Zhao dan suaminya mengubah kolong meja dagangannya yang sempit dan kumuh menjadi ruang belajar anaknya. Dengan kardus sebagai bantal, susunan kertas karton yang dijadikan meja belajar, lampu, dan sebuah laptop bekas, Enya nampak serius belajar. Sementara diatasnya, terlihat sajian dagangan seperti ayam, bebek, dan sayuran.
Menurut Changjiang Daily, sebuah surat kabar di Wuhan, provinsi Hubei, sejumlah perusahaan menawarkan akses internet gratis bagi Enya di kios tersebut, karena selama ini ia menggunakan data ponsel ibunya untuk mengakses internet.
Viralnya kisah Enya tersebut mengundang berbagai macam komentar positif yang mayoritas mengapresiasi semangat belajar Enya, namun tidak sedikit pula yang mengingatkan tentang bahaya dan kesehatan Enya.
Sang ibu mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada para netizen yang peduli dengan kesehatan gadis itu dan mengatakan dia akan menambah ukuran kios itu.
“Berada dibilik kecil dan dihadapan layar yang terlalu lama tentu dapat merusak kesehatannya, saya tetap membiarkan ia untuk bermain keluar dan berolahraga di waktu istirahatnya”, pungkas Zhao.